Chapter 1
Namaku Shoryu
Walaupun hobiku membaca, Aku sangat buruk dalam pelajaran
Aku hanya seorang mahasiswa biasa yang menginjak usia 20
Dan aku juga memiliki seorang kekasih
Dia memiliki kecantikan yang melebihi kebanyakan model dan memiliki perawakan yang menawan
(Walaupun bagian dadanya sedikit kecil)
Dia menyatakan cintanya padaku, dan kami sudah berpacaran sudah hampir satu tahun saat ini
Setelah saling bertemu dengan kedua orang tua masing-masing dan mendapatkan permisi dari mereka, sekarang kami tinggal bersama di sebuah apartemen
Dari pandangan orang lain, kami terlihat seperti pasangan yang akan segera menikah!
sebagai kekasih, hubungan kami berjalan lancar
-- Tapi akhir-akhir ini aku menyadari bahwa dia bertingkah aneh
Ketika kita pertama kali berkencan, kita selalu pergi kemanapun bersama-sama, dan kita sangatlah romantis yang membuat kita dipanggil "Pasangan terbaik" oleh orang-orang disekitar
Tapi tingkah lakunya sekarang...
"Jangan dekat-dekat padaku, itu sungguh menyebalkan"
Inilah bagaimana dia menjadi berperilaku dingin
Meskipun terdengar sedikit kasar, sayangnya ini lebih dari pada itu saja
Dalam skenario terburuknya...
Dia mengatakan:
"Jangan sentuh aku, dasar mesum. Pergi sana"
"Apa kau berani membantahku? Memangnya kau pikir siapa dirimu itu"
"Jangan berbicara padaku, nafasmu bau"
Itu hanya beberapa kata-kata kasar yang dia katakan setiap hari padaku, pacarnya
Dan raut wajahnya tampak datar tanpa ekspresi
Ini tidak seperti aku berbuat sesuatu hal yang salah dan membuatnya marah padaku
Ketika kita pertama kali berpacaran, dia adalah gadis yang manis, tapi dia berubah menjadi arogan, wanita acuh
Aku mencoba meminta maaf padanya, tapi dia tidak pernah berhenti dan malah menjadi lebih buruk
Dan hari inipun tanpa kecuali
"Hey, Sarasa-chan. Apa kau ingin pergi berkencan setelah kau kembali ke kamar hari ini?
"Apa? kencan? apa yang kau bicarakan?
Saat aku berjalan pulang dari universitas, aku terang-terangan mengajak pacarku Sarasa-chan yang berjalan disampingku
Bagaimanapun, wajahnya terlihat merasa jijik dengan ekspersi yang tidak senang
"Tidak, itu sangat merepotkan. Kenapa kau tidak pergi sendiri saja?"
"Tidak, itu bukan kencan namanya jika aku pergi sendiri bukan? ayolah, ya ampun"
"Kenapa aku harus pergi bersamamu? kenapa harus aku yang terus dipaksa?"
"Tidak, justru kau yang memaksaku"
"Maksudku, kenapa aku harus meluangkan waktu berhargaku untukmu? apa ada keuntungannya untukku? hanya ada kerugian"
Tidak ada yang bisa kulakukan
Semakin aku membantahnya, semakin jadi buruk suasana hati Sarasa-chan, dan kata-kata balasannya semakin buruk
Dulu kami selalu berkencan hampir setiap hari, tapi sekarang berbelanja pun kita terpisah
Kapan terakhir kali aku berkencan?
"maafkan aku...
"Hmm"
Dengan suasana hatinya yang buruk dan keadaanpun menjadi tidak karuan, kami akhirnya kembali kekamar masing-masing
Tapi suasana hatinya menjadi semakin buruk lagi
Aku berharap bisa memperbaiki suasana hatinya. --- Oh iya!
"Aku yakin ada kue di dalam kulkas. Kue mont blanc kesukaanmu! Ayo kita makan sama-sama dan bermesraan setelahnya, ok?"
"Huh?"
Dia mengerutkan alisnya
Ini sudah terlambat saat kupikir aku sudah membuat kesalahan
"Apa? menggunakan sebuah kue untuk membuatku senang? Huh, apa aku terlihat seperti wanita murahan?"
"Tidak, tidak, bukan itu maksudku..."
"Apa kau ingin bermesraan denganku? tidak, aku sedang tidak menginginkannya saat ini. Jadi aku tidak akan melakukannya.
Kita adalah sepasang kekasih, tapi akhir-akhir ini kita tidak bercumbu, melakukan hubungan intim, atau bahkan bergandengan tangan
Setiap kali aku memintanya, dia selalu menolak
Ini terjadi sudah hampir setengah tahun
Eh? apa dia memiliki kekasih selain diriku? apa dia berselingkuh?
Awalnya, aku curiga dia berselingkuh, tapi dia tidak pernah menunjukan perilaku tersebut, dan kita hampir setiap saat bersama baik di universitas dan di rumah
Saat liburan, dia berada dirumah sepanjang waktu
Jadi itu tidak mungkin, tapi mengapa dia bertingkah seperti itu padaku?
Apa itu karena dia sudah tidak menyukaiku lagi?
"... Kau tahu, biarkan aku bertanya padamu, hubungan seperti apa yang kita miliki?"
"Eh? Apa? Pacaran? tapi?"
Setidaknya jangan mengatakan dengan nada bertanya
"Jika kita berpacaran, bukankah kita boleh saling bersentuhan bahkan jika kau sedang dalam suasana hati yang buruk?"
"Ugh, kau sungguh menjengkelkan. Bukankah kau sedikit berlebihan akhir-akhir ini"
"Bukan, ini tidak seperti aku berlebihan, hanya saja..."
"Oh, ya ampun! kau sungguh menjengkelkan! aku sungguh benci sifatmu itu. Aku tidak sanggup lagi"
"Aku membencimu"
Itu bukan sesuatu yang seharusnya dia ucapkan kepada pacarnya
Ketika aku mendengar kata itu, sesuatu dalam hatiku yang kutahan sampai saat ini meledak
Aku tidak tahan dengannya lagi
"Baik, itu cukup. Aku tidak tahan lagi..."
"Oh, Aku tidak yakin apa yang bisa sampah sepertimu lakukan"
"Kita putus"
"Bagaimana dengan... eh?"
Akhirnya, kata putus keluar dari mulutku
Aku tidak pernah ingin meninggalkannya, dan kupikir aku hanya harus membangun hubungan dengannya, jadi aku terus menahan kata itu dibalik tenggorokanku, tapi hari ini akhirnya kata itu keluar
Tapi ini merupakan perasaanku yang sebenarnya, dan aku tidak bohong
Serius, aku ingin mengatakan ini sejak lama
"...E-eh?"
Mata Sarasa-san terbuka lebar dalam kegelisahan terhadap kata-kataku, yang mana tidak pernah dia bayangkan sebelumnya
Sejujurnya, aku berpacaran dengannya karena menyukai bagian sifatnya itu, tapi sekarang aku tidak memiliki perasaan itu lagi
Kita mungkin sudah berpacaran hanya karena itu dan tanpa cinta
Mungkin, itu juga sama dengannya
Dan aku hanya tidak pernah mempunyai waktu yang tepat untuk mengatakan selamat tinggal
"...Tidak, tidak, kenapa? aku tidak paham..."
"Kau tidak paham? Ku bilang, kita putus..."
"Apa yang kau katakan? Kau bercanda kan? Kita sudah bersama untuk waktu yang lama dan kita sudah mendapat restu dari kedua orang tua kita...?"
"Apa yang kau bicarakan? Tidak mungkin aku bisa mengatakan hal seperti ini sebagai lelucon. Aku serius, aku lelah. Aku lelah dengan semua ini"
"Kau lelah...?Apa itu...? Aku tidak tahu apa maksudmu..."
Dia nampaknya bingung, tapi itu tidak masalah untukku
Fakta bahwa aku sudah menahan cemoohannya sejak lama, merasakan sifat acuhnya yang terlihat semakin buruk dari sebelumnya
Kukira tidak ada lagi yang bisa kukatakan
"Aku akan mengembalikan semua barang-barang yang kuminta belikan dari orang tuamu. Aku akan meninggalkannya disini. Aku pindang dari ruangan ini"
"Tunggu, tunggu, tunggu!"
"Aku tidak akan menunggu. Aku sudah mengemas semua pakaian dan barangku. Aku meninggalkan kunci kamarku disini"
Ketika dia masih kebingungan, aku meletakan kunci kamarku di meja
Aku juga melempar kalung pasangan darinya yang kita beli bersama di kencan pertama kita
Kalung itu dibuat khusus, dan ketika kau menggabungkan ujungnya bersamaan, itu akan membentuk sebuah hati
"Lagipula, sekarang aku berpikir, kau tidak mengenakannya"
"Eh,...? Oh, ini...!"
"Tidak ada artinya untukku memakai it, jadi aku memberikannya padamu. Jual, buang, atau lakukan apa saja yang kau inginkan"
"Tunggu, tunggu, tunggu...? Kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti itu...?"
"Kita sekarang bukan siapa-siapa. Jangan mencoba untuk berbicara padaku nanti, ok? Itu akan membuatmu senang kan? Kau akan senang karena mengetahui bahwa aku tidak lagi disini untuk mengganggumu"
"Ah..., Bukan... Tunggu"
Itu konyol melihat Sarasa-san dalam keadaan panik
Lagipula, ketika aku melihatnya, aku tidak merasakan emosi apa-apa
Sering dikatakan bahwa kebalikan dari cinta adalah kebencian, dan itu nampaknya benar
Aku tidak merasakan perasaan cinta yang pernah aku miliki padanya
"Terima kasih untuk semuanya. Itu sangat menyenangkan, hanya awalnya"
"Tunggu, tunggu, tunggu!"
"Selamat tinggal"
"Tunggu!"
Aku melepaskan genggamannya, lalu meninggalkan ruangan itu
Aku berlari secepat yang kubisa agar dia tidak dapat menyusulku
Oh, aku sungguh mendapatkan hari yang buruk
Aku ingin dia memiliki suasana hati yang baik hanya untuk hari ini
Hanya hari ini, aku ingin dia tersenyum
Karena hari ini...
"Hari peringatan tahunan kita..."
Ini sudah 1 tahun kami mulai berpacaran
Aku sudah memesan restoran untuk merayakannya dan menyiapkan hadiah serta kue di rumah
Semua usahaku sia-sia
Juga, aku harus menelepon restoran yang kupesan dan meminta maaf
Aku mengambil handphoneku dan membuka layarnya
"Apa ini?"
Setiap lima menit ada panggilan masuk dari Sarasa-san dengan pesan masuk setiap menit
Pesannya tertulis...
"Kumohon segera kembali"
"Aku akan memaafkanmu sekarang"
"Apa kau serius putus denganku?"
"Aku akan menemukan pria yang lebih baik darimu"
Aku akan menemukan pria yang lebih baik darimu
Sejujurnya, bukankah dia lebih menjengkelkan?
Tidak ingin terlibat lebih jauh, aku memblokir semua kontak Sarasa-san dan menolak semua panggilannya
Sekarang ini sudah selesai, aku merasa menyelesaikan sesuatu yang aneh
"Hmmh. Rasakan itu"
Dengan kata terakhir, aku berpisah dengan orang yang aku sukai hari itu
Tapi ini belum berakhir. Aku terlalu naif
Pada saat itu, aku tidak pernah membayangkan bahwa dia akan kembali
1 Komentar
Ancrit ada yang translate ke bahasa Indonesia, mantep 😎👍
BalasHapus